Dewan Sastera
September 2001
Imam masjid melaksanakan tanggungjawab
apabila seorang imigran Indonesia yang telah arwah
dibawa teman-temannya untuk diuruskan jenazahnya
sekitar 10 hingga 15 orang pekerja binaan datang
yang lain sibuk majikan tidak bagi cuti
apalah ertinya Anton pada sang majikan
ternyata teman-teman tidak biasa
imam meminta tolong mereka memandikan Anton
kemudian Anton dikapankan
melihat roman wajah teman-teman Anton
tampaknya sedih
aku sempat tanyakan kepada seorang temannya
"Apa sakit arwah"
"sakit dalam perut"
"sudah berapa lama"
"sudah 3 bulan"
"keluarga ada"
"anak isteri di Indonesia"
"mereka sudah diberitahu"
"bulan depan saya akan kembali ke Indoensia."
Aku menjadi makmum solat jenazah Anton
ada empat orang teman Anton yang ikut solat
yang lain jadi tukang tonton.
Tidak ada pesawat GARUDA yang menanti
Anton hanyalah sebahagian daripada kehidupan
warga imigran yang mencari kehidupan
di rantau orang.
Aku melihat sebuah kematian di Malaysia
persis kematian di mana-mana
baik di Amerika atau di Angola
aku membilang-bilang kembali
hidup secara ijmali
manusia bisa merantau justeru sandang pangan
hidup ini kadang-kadang begitu keras
kadang-kadang menyakitkan
dan kita tidak ketemu syurga yang hakiki
di sini
Shah Alam
0 comments:
Post a Comment